Dek, hidupku yang kaya warna ini gak selalu seduh senyum hangatmu
Kadang segala corak yang kuhantar di matamu jadi abu-abu
Terbilang sudah berapa kali kugadaikan mimpi
Di genang air matamu tempat biasa kukandaskan hati
Dek, kenapa kita tidak duduk berdua di taman yang sama
Melihat bunga-bunga dan kemudian meracik warna yang kusuka
Kita buat pelangi kita sendiri di awang biru indah
Sebelum nanti aku lelah rebah
Cobalah kau selami sisi sendirimu
Menang atau kalah bukan lagi ukuran rona senja di kotamu
Bagaimana kita bertahan atas badai sehari ini
Dan melihat ufuk dihias cantik pelangi
Aku dan hanya aku yang selama ini tahu warna pelangiku
Kau terlalu congkak tak mau berikan mata pada gundahku
Ayolah,..kita rangkai warna-warna yang kusuka
Agar aku merasa ada teman di hatiku yang sering hampa
No comments:
Post a Comment